Kenapa metafora dibuat oleh para pengecut ?

Seorang pengecut dengan sengaja akan menciptakan kekacauan demi menutupi kesalahannya. Metafora sengaja diciptakan utk membingungkan.

Konteks itu penting karena ada orang yg akan tersinggung membaca ini karena sering membuat metafora dan merasa dihakimi karena membuat bingung seseorang. Tentu dia akan berdalih estetika dan juga otak kanannya yg bekerja, ilmu sosial yg lebih canggih dll dst. Padahal konteks ini adl masalah "menutupi kesalahan" ... Mereka yg membuat metafora untuk menyampaikan maksud tidak demikian, karena niatan itu untuk memperindah bukan membingungkan.Metafora yg membingungkan itu itu biasanya untuk menaikkan dirinya, merendahkan lawan bicaranya padahal dia berbicara bahasa yg salah. Seperti hewan anjing yang mengonggong untuk melindungi, metafora yg membingungkan juga dibuat untuk melindungi (egonya).Menggunakan bahasa asing, (Inggris) atau bahasa dengan teks tinggi atau bahasa kebangsawanan yang bersifat halus juga banyak dianggap membingungkan untuk menutupi kesalahan.Mana yg disengaja atau mana yg tidak disengaja itu dilihat dari cara menyampaikan nya... Lihat saja, jika dalam metafora itu ada insinuasi atau intimidasi dalam bentuk kekerasan verbal maka itulah kita mendeteksi seorang pengecut.

Azka Joe Elda

contohnya setiap hari kita temuin......tanpa sepengetahuan ikutan coment.. padahal arah nggak jelasss.. malahan membuat statement provokasi.. untuk mngalihkan fikiran orang yang g tertuju padanya.. alhasil..emosi yang klihatan. dan bukan di sebut diskusi lagi.. tapi adu tempramental...

FaizalTmuhammad

Orang bodoh dan pengecut itu beda tipis, orang yang melakukan eksploitasi adalah orang cerdas, menciptakan kerusuhan belum tentu pengecut melainkan strategi mencari kemenangan

Postingan ini berusaha menjelaskan apa itu metafora, yaitu sebuah cara digunakan oleh pengecut untuk menutupi kesalahannya. Kehidupan manusia itu tidak luput dari kesalahan, akan tetapi sebagian manusia enggan mengakui kesalahannya. Banyak dari mereka membuat alasan-alasan untuk membela diri mereka, dan bahkan karena sering diterima sebagai landasan yang baik mereka akan menggunakan alasan yang sama untuk membenarkan diri. Menggunakan alasan yang tidak objektif tentu akan menumpukan pembuktian mereka dari waktu ke waktu, yang hanya disadari bahwa itu akan membawa sebuah masalah. Pada akhirnya pembenaran itu hanyalah upaya membangun sebuah gambaran yang salah dan akhirnya akan mengalami keruntuhan. Upaya dalam membangun gambaran pembenaran dengan alasan alasan ini biasanya dilalukan dengan metafora dan analogi yang keliru, berusaha keras memberikan hubungan-hubungan, sengaja dicocokan walaupun sebenarnya bukan padanan yang selaras. Berbagai metafora digunakan untuk membenarkan apa yang dikatakan padahal gambaran itu semakin menjauhkan dari kenyataan yang ada.